Panelsurya dapat dianalogikan sebagai alat dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya dia berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu panel surya komersial menghasilkan tegangan DC sebesar 0.5 sampai 1 volt, dan arus Rangkaian Panel Surya Seri dan Paralel, Apa Perbedaannya?. Perbedaan penting antara wiring panel surya secara seri atau paralel adalah pengaruhnya terhadap tegangan dan arus listrik dari rangkaian yang dihasilkan. Dalam rangkaian seri, Kita menjumlahkan tegangan setiap panel untuk mendapatkan tegangan keseluruhan dari array. Namun, arus listrik dari keseluruhan rangkaian tetap panel-panel yang terhubung secara paralel, tegangan Voltase rangkaian keseluruhan tetap sama dengan tegangan untuk setiap panel tetapi arus listrik dari rangkaian keseluruhan adalah jumlah ampere setiap panel menghubungkan panel surya dalam satu rangkaian, Kita menghubungkan setiap panel satu dengan yang lain membentuk rangkaian string. Kabel yang terhubung dari terminal negatif panel dihubungkan ke terminal positif panel berikutnya dan rangkaian seri, Kita menjumlahkan tegangan setiap panel untuk mendapatkan tegangan keseluruhan dari array. Namun, arus listrik dari keseluruhan rangkaian tetap ParalelAlih-alih menghubungkan setiap panel ke panel berikutnya, dengan koneksi paralel, setiap panel terhubung ke kabel terpusat. Ada satu kabel untuk menghubungkan kabel dari semua terminal positif dan satu kabel untuk kabel dari terminal panel-panel yang terhubung secara paralel, tegangan rangkaian keseluruhan tetap sama dengan tegangan untuk setiap panel tetapi arus listrik dari rangkaian keseluruhan adalah jumlah ampere setiap panel Dalam praktek LapanganSaat memasang sistem PV surya sedang, kemungkinan akan ada kombinasi koneksi paralel dan seri. Misalnya, Anda memiliki 9 panel, dengan 3 string dari 3 panel. Ini berarti 3 panel secara seri, dengan 3 senar secara sistem ini, Anda dapat menggunakan pengontrol 150 V MPPT, karena Tegangan kira-kira 150 Volt 3 x 50 Volt dari setiap panel secara seri, lihat gambar di bawah umum, usahakan untuk menjaga Voltase array PV setinggi mungkin = lebih banyak panel yang seri, sehingga sistem akan mulai bekerja lebih awal. Sistem akan mulai bekerja jika Voltase array lebih tinggi dari voltase rendah arus listrik, semakin sedikit kerugian loss tegangan yang di kabel, jadi ini juga berarti lebih banyak panel secara dari sistem seri adalah jika ada satu koneksi kabel yang bermasalah semua sistem akan terdampak dan panel surya tidak menghasilkan listrik. berbeda dengan sistem paralel meskipun ada kabel satu yang terputus atau salah satu panel bermasalah sistem tetap berjalan meskipun daya berkurang. Namun pada prakteknya dilapangan selalu menggunakan kombinasi Kuncihttps//www builder id/rangkaian-panel-surya/,modul fotovoltaic terhubung seri dan paralel Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksiRead NextMarch 9, 2023Panel Surya Solar Panel Jenis Sel Surya, Proses Pembuatan, Rangkaian, Kelebihannya & ResikonyaFebruary 16, 2023Blue Origin Mengklaim Teknologi Baru tenaga surya tak terbatas’January 22, 2023Harga MPPT Solar Charge Controller untuk Listrik Tenaga Surya 2023January 22, 2023Harga Perlengkapan PLTS Listrik Tenaga Surya dan Aksesosris 2023January 26, 2023Inverter PLTS Terbaik dan Inovatif Sepanjang 2023January 26, 2023Solar Panel Terbaik dan Paling Inovatif 2023January 17, 2023Harga Lampu Tenaga Surya – Lampu Taman, Jalan, dan Pagar 2023January 17, 2023Harga Panel Surya, Solar Panel Berbagai Merek, Type, dan Ukuran 2023January 4, 2023Harga Grid Tie Inverter PLTS Berbagai Merek dan Tipe 2023October 20, 2022Caltech Segera Meluncurkan PLTS Luar Angkasa Akhir Tahun Ini
ChargeController adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki ( Battery Bank ). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya.
Cara terbaik memasangkan Panel surya PLTS dirumah sampai dapat menghasilkan listrik dari matahari Bismillahirrohamnirrohim Sebagai mana telah dijelaskan beberapa pekan yang lalu tentang cara kerja panel surya, sejarah terbentuknya panel surya, dan harga beragam panel surya. Setelah memahami konsep kerjanya, dan sobat telah menentukan dan berencana membeli panel surya atau bahkan sudah membeli dengan ketentuan dan perhitungan yang matang, maka langkah selanjutnya adalah memasangkan panel surya dirumahmu sendiri. Perlu sobat ketahui, biasanya para produsen panel surya baik diluar ataupun didalam negri akan melayani konsumennya dengan menyediakan pemasangan dalam 1 paket pembelian sebuah pembangkit listrik tenaga matahari dari mulai pembelian sel surya, charge, baterai kapasitas besar, Inverter, serta pemasangan. Itu satu paket. Dan sebenarnya, lebih baik sobat menyerahkan pemasangan PLTS tersebut pada ahlinya, karena memang pemasangan PLTS ini cukup sulit. Perlu perhitungan khusus dan pertimbangan yang matang. Namun bagi sobat yang kebetulan menemukan sekuntung sel surya ? dan sengaja membeli baterai bekas agar mudah dan membeli Inverter secara terpisah tentunya jika ingin dipasangkan oleh pihak penyedia layanan akan menambah ongkos. Maka dari itu saya yakin bahwa sobat lebih memilih untuk memasangkanya secara sendiri tanpa dibantu oleh pihak ahli misalnya saya... waww Bagi sobat yang berencana memasang sebuah panel surya sendiri dirumah, jangan khawatir karena pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas cara terbaik memasangkan panel surya solar sel dirumah sampai dapat menghasilkan listrik dari matahari dan diaplikasikan kedalam alat kelistrikan yang ada dirumah sobat. rumah yang telah menerapkan teknologi PLTS Langkah pertama Penentuan lokasi Lokasi yang baik agar sebutir panel surya dapat bekerja dengan baik adalah di sebuah tempat terbuka, dan berhadapan langsung dengan matahari. Sobat bisa memasangkannya ditengah lapang, ditengah sawah atau bahkan ditengah lautan. Namun pasti sobat tidak akan melakukannya dan memang kebanyakan orang lebih memilih Atap rumah sebagai lokasi terbaik untuk panel surya. Kenapa memilih atap rumah? Biasanya sebuah atap rumah berada ditempat paling atas dan paling terbuka dirumah Lebih dekat dengan baterai dan pengguna dirumah sehingga mudah dikontrol Tidak menyia-nyiakan tempat kosong Bagi pemukiman yang berketerabasan ruang, atap rumah biasa menjadi lahan yang kosong Dapat membantu mengantisipasi kebocoran air hujan yang kemungkinan bisa terjadi Langkah kedua menyediakan perlengkapan yang akan digunakan pada saat pemasangan Tidak mungkinkan sobat memasangkan sesuatu tanpa ada sesuatu tersebut. Mau pasang apa? Maka dari itu, komponen pertama yang harus ada adalah panel surya dengan jumlah yang telah diperhitungkan dengan matang sebelumnya, sebuah solar charge controller untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya kedalam baterai aki, dan memindahkan muatan listrik dari aki baterai kedalam beban seperti lampu. sebuah baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi listrik dari surya untuk digunakan nanti, sebuah Inverter yang mampu mengubah arus DC dari baterai menjadi AC untuk kebutuhan rumah dengan teknologi terbaru yang mampu bekerja dengan maksimal. Jika sobat berencana menggunakan dua sumber energi listrik pada satu rumah, misalnya, sumber dari PLN sebagai sumber listrik utama, dan sumber dari panel surya sebagai cadangan, bisa menggunakan komponen tambahan yaitu saklar tukar atau juga DPDT double pole Doube Touw yaitu saklar yang dapat mengubah 2 sambungan pada kontak yang berbeda Namun bagi sobat yang ingin lebih canggih lagi, bisa menggunakan sistem panel ATS Automatis stop start yaitu sebuah panel kontrol yang memungkinkan dapat mengubah sumber listrik yang digunakan secara otomatis bila salah satu sumber listrik mati. Serta komponen pemantu lain seperti rangka besi untuk dudukan panel surya diatas atap, kabel listrik, dan komponen pembantu lainnya seperti baud, skup, lem, dan lain-lain Selain komponen, sobat juga harus mempersiapkan alat-alat yang dapat membantu pekerjaan sobat seperti AVO meter / multitester / multimeter sebagai alat pengukur kelistrikan Obeng min dan plus Keluarga Tang, tang pemotong, tang ngupas, tang lancip, serta tang kombinasi Palu Gergaji besi Meteran Gurinda tangan bila diperlukan untuk memotong besi lebih cepat Bor tangan bila diperlukan untuk melubangi lebih cepat Pisau bila diperlukan Serta alat lain yang dapat membantu pekerjaan boleh digunakan Bila alat dan bahan telah terkumpul simpan ditempat yang aman, tidak lembab, tidak membahayakan orang lain serta mudah dijangkau alat dan bahan dudukan sel surya Langkah ketiga membentuk dudukan sel surya Sebuah dudukan sel surya, adalah alat yang digunakan untuk menyimpan sel surya. Penempatanya bisa disesuaikan dengan posisi terbaik panel surya untuk menerima sinar matahari. Jika ada yang menghalangi sinar matahari untuk menembak langsung pada sel surya sebaiknya pindahkan atau bisa mengatur ulang posisi dudukan sel surya. Dudukan sel surya bisa dibuat dari plat besi seng atau jenis logam kuat lain. Hal ini bertujuan agar kekuatan ikatan pada panel surya lebih terjamin dan terhindar dari goncangan saat terkajadi angin badai atau gangguan lainnya. dudukan sel surya Langkah keempat penentuan perhitungan yang tepat untuk penyesuan pemasangan sel surya Sebagai contoh, terdapat sebuah rumah yang sudah dilengkapi dengan sebuah panel surya. pemilik rumah tersebut bermana Agus Haris. Dia menggunakan 6 panel surya yang mana 4 panel surya 100 watt peak WP dan 2 panel surya 50 watt Peak WP. Masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Katanya untuk menghindari losses listrik yang besar. Panel surya yang beliau gunakan adalah panel surya bertipe monocristallin. Dimana tipe ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dari pada tipe Policristallin dengan daya yang sama. Selain itu tipe ini berdaya serap lebih baik. Hanya saha tipe monocristallin ini tidak akan efektif digunakan ditempat yang sering terhalangi pada cahaya matahari langsung. Namun beliau menggunakan tipe ini karena rumahnya berada disekitar sawah, tidak ada halangan sinar matahari yang cukup berarti kecuali awan mendung. Sehingga panel surya tepe ini akan memberikan esiensi konversi energi yang lebih baik. Kemudian solar change controller yang digunakan adalah solar charge controller 24 Volt bukan 12 volt. Agar tegangannya cukup untuk pengisian aki, maka panel surya harus dikasih rangkaian seri, 2 X 2 panel 100 WP diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 2 X 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 WP juga diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimal 3 ampere. Dua rangkaian tersebut kemudian diparalelkan sehingga diperoleh panel surya total 36 volt dan arus maksimal 14,6 Ampere. ampere adalah hitungan arus listrik Berikut gambar penghubungan seri dan paralel pada solar sel agar menghasilkan tegangan yang diinginkan pemasangan sel surya secara seri paralel Tahap keempat penghubungan kabel pada solar charge controller solar charge controller tipe MPPT30 Dua kabel listrik keluaran panel surya diteruskan pada solar charge controller yang kemudian diatur untuk pengisian baterai aki dan juga beban ke Inverter. Karena arus listrik yang akan mengalir pada SCC, aki dan iverter cukup besar, maka kabel yang digunakan harus disesuaikan. Misalnya arus pada rangkaian listrik tersebut berukuran 10 Ampere, maka kabel yang digunakan adalah kabel yang berukuran mm2 perhitungan standar PUIL. Jika kurang dari itu maka kabel akan panas dan terbakar. Solar charge controller yang digunakan beliau pada sistem pembangkit listrik tenaga mataharinya adalah solar charge controller MPPT30 berkapasitas 30 A. Alasan beliau menggunakan SCC MPPT30 adalah karena berteknologi MPPT sehingga efisien dalam pengisian aki. Sesuai spesifikasi panel surya yang beliau gunakan, arus pengisian adalah 14,6 A. Namun, dengan solar controller MPPT30 ini kelebihan tegangan panel surya dikonversikan kearus pengisian sehingga totalnya menjadi maksimal kurang lebih 18 Ampere. Selain itu kelebihan SCC ini memiliki parameter yang bisa diubah sesuai dengan tipe aki. Misalnya tegangan charging float untuk aki basar umumnya 13,5 Volt, 12 volt, 27 volt, dan 24 volt. Parameter lain yang dapat diubah adalah tegangan baterai minimum ketika aliran listrik kebeban harus diputus. Maka, ketika tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan tadi, maka solar charge otomatis akan memutus aliran listrik ke beban supaya baterai tidak mengalami Over-discharging. Cara memasang solar charge controller juga cukup mudah, karena pada sebuah SCC biasanya setiap kontak hubung telah diberi petunjuk, misalnya untuk jalur pada panel surya sudah diberi nama solar. Agar lebih jelas simak gambar ini pemasangan pada charge controller Tahap kelima penghubungan pada baterai aki aki Baterai yang digunakan tentu bukanlah baterai yang biasa-biasa saja. Baterai yang digunakan harus mampu menyimpan muatan listrik yang cukup besar sehingga dapat digunakan sepanjang malam. Melanjutkan rumah yang dijadikan contoh diatas, sang pemilik rumah menggunakan baterai aki basah sebanyak 2 X 100 Ah dan 2 X 60 Ah yang dikombinasikan seri dan paralel seperti skema dibawah ini penghubungan pada aki secara seri dan paralel Karena rangkaian baterai menggunakan rangkaian seri paralel, jadi setiap dua aki akan membentuk satu kekuatan 24 Volt dengn kapasitas total 160 Ah. Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan diatas, penggunaan aki basah tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja sobat memang harus rajin memriksa lebel air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali. Penyimpanan aki sebaiknya disimpan ditempat yang tertutup. Misalnya pada suatu lemari. Ini karena porses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbabu menyengat dan tidak bagus bagi kesehatanmu. Langkah Keenam pemasangan Inverter Inverter untuk mengubah arus DC-AC Inverter pada rangkaian Pembangkit listrik tenaga matahari ini berfungsi untuk mengubuh arus yang dihasilan oleh sel surya dan pada baterai yang bersipat searah DC menjadi arus bolak balik AC yang digunakan pada intalasi rumah. Harus sobat ketahui, sebuah inverter terkadang tidak cocok pada berbagai jenis alat elektronik tertentu. Sebaiknya, inverter yang digunakan adalah jenis Pure sine wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah. Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua peralatan elektronik. Langkah ketujuh penyetingan sambungan PLTS pada Intalasi rumah Sebaiknya pemasangan PLTS ini dikombinasikan dengan sumber lain misalnya listrik PLN atau genset. Ini dimaksudkan supaya pasokan listrik rumah tetap ada jika kondisi PLTS sedang mengalami masalah misalnya baterai sudah habis atau memang terjadi kerusakan. Selain itu, penggunaan sumber listrik lain dapat menjadi sumber energi cadangan untuk pengisian aki sehingga aki tetap terjaga pada kondisi muatan lebih dari 50% sehingga aki tetap dalam keadaan baik. Untuk pengisian aki dari listrik sember lain PLN biasanya menggunakan Charger Konvensional. Charger konvesional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang petang untuk mengecek kapasitas baterai apakah sudah penuh atau belum. Penyetelan otomatisnya bisa menggunakan timer. Yang harus diperhatikan adalah ketika charger konvensional hidup, maka koneksi aki dan sel surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar otomatis relay. Untuk pengatur pemindahan sumber listrik paling mudah bisa menggunakan saklar tukar. Karena selain mudah dalam pemasangan, tapi juga mudah didapat, sangat bersahabat dimata masyarakat dan murah Berikut cara pemasangan menggunakan saklar tukar saklar tukar sebagai pengganti sumber arus Dan ini skema dari sang pemilik rumah... by Demikian pembahasan tentang cara memasang panel surya atau PLTS sendiri dirumah. Semoga dapat bermanfaat, membantu masalah sobat dan dapat menambah wawasan.
Agarenergy listrik yang dihasilkan Panel Surya bisa digunakan pada malam hari maka listrik yang dihasilkan disimpan di batere atau Aki. Penyimpanan listrik ke Aki ada prosedur dan syarat-syaratnya serta menggunakan alat yang bernama Charger Controller. Pondok di Kebun Listriknya Memakai Tenaga Surya
Posted On Maret 22, 2021 Jenis-jenis Rangkaian Panel Surya Jenis-jenis Rangkaian Panel Surya – Sekarang ini banyak orang yang memanfaatkan tenaga surya untuk dijadikan sebagai sumber pembangkit. Jenis pembangkit ini memanfaatkan rangkaian panel surya fotovoltaik sebagai sumber pembangkit listriknya, yang berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan bisa mengubahnya menjadi energi listrik. Negara Indonesia termasuk negara yang dikarunia dengan sinar matahari yang cukup dalam waktu sepanjang tahun, dengan begitu panel surya akan lebih efektif jika dipasang di daerah tropis. Ada beberapa perbedaan jenis-jenis panel surya yang bisa dikelompokan berdasarkan material sel surya yang menyusunnya, diantaranya Crystalline Silicon C-si Untuk menyusun sel surya, rangkaian panel surya jenis ini memanfaatkan material silicon dimana jenis Crystalline Silicone C-si memiliki tiga jenis panel utama. Tipe ini banyak digunakan untuk pembangkit listrik surya. Tipe dari panel ini diantaranya adalah Monocrystalline Silicon Mono-Si Dilihat secara fisik untuk membedakannya rangkaian panel surya ini bisa diketahui dengan model terpotong pada tiap sudutnya. Pada jenis ini menggunakan sel surya jenis crystalline tunggal single crystal-Si dimana pada kelasnya panel ini memiliki efisiensi yang paling tinggi. Multicrystalline Silicon Multi-Si Jika dilihat secara fisik Anda bisa mengetahui Multicrystalline Silicon ini dari warna sel yang cenderung berwarna biru dan berbentuk persegi. Ribbon Silicon Ribbon-Si Panel surya string Ribbon merupakan salah satu panel surya yang menggunakan jenis sel surya polycrystalline, akan tetapi menggunakan proses yang berbeda. Namun jenis ini tidak mempunyai pasar yang cukup baik. Baca juga Bisa Dicoba, Inilah Alasan Mengapa Panel Surya Sangat Cocok Di Gunakan Di Indonesia Memilih Baterai Panel Surya Thin Film Solar Cell Rangkaian panel suryaini menggunakan banyak lapisan material sebagai bahan material penyusunnya yang merupakan panel surya generasi kedua. Ketebalan Thin Film Solar Cell mulai dari nanometers nm sampai micrometers µm. Beberapa rangkaian panel surya yang ada di pasaran berdasarkan material penyusunnya yaitu Cadmium Telluride CdTe Cadmium Telluride CdTe ini merupakan jenis yang mempunyai tingkat efisiensi paling baik di kelasnya yaitu 9-11%. Copper Indium Gallium Diselenide CIGS Bahan CIGS ini mempunyai efisiensi 10-12% dengan efisiensi tertinggi yang pernah diproduksi dalam skala lab adalah Amorphous Thin-film Silicon a-Si, TF-Si Jenis bahan ini pada materialnya mengandung bahan yang kurang aman dan juga memiliki efisiensi yang terendah yaitu 6-8%. Jenis Amorphous Thin-film Silicon a-Si, TF-Si ini mempunyai beberapa tipe, diantaranya Amorphous silicon cells Tandem-cell using a-Si/µc-Si Polycrystalline silicon on glass Gallium Arsenide GaAs Tipe panel dengan sel GaAs ini memiliki harga yang dibilang cukup mahal, dan hanya digunakan untuk industri tertentu dan luar angkasa. Panel ini mempunyai efisiensi tertinggi yaitu 28,8%. Material lainnya Rangkaian panel surya pada generasi ketiga tersusun atas lebih banyak variasi material untuk masing-masing panel surya. Beberapa diantara jenis tersebut adalah Copper zinc Tin Sulfide Solar Cell CZTS Dye-sensitized solar cell Organic Solar Cell Perovskite Solar Cell Polymer Solar Cell Quantum Dot Solar Cell Building-Integrated Photovoltaics BIPV Untuk bisa memutuskan jenis-jenis rangkaian panel surya yang terbaik yang bisa Anda gunakan saat akan memasang panel surya, sebaiknya sebelum memutuskannya Anda perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut Dimensi Untuk menentukan berapa banyak panel surya yang dapat dipasang, ukuran dimensi yang Anda pilih akan pada ruang yang tersedia akan sangat berpengaruh. Semakin kecil ruang, semakin besar kemungkinan untuk menggunakannya dengan efisiensi yang besar namun berdimensi optimal. Anda bisa konsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan jasa, untuk mendapatkan desain sistem pembangkit yang paling baik Efisiensi Efisiensi ditunjukan dalam persentase efisiensi modul yang dapat Anda temukan pada spesifikasi teknis produk. Angka ini bisa menjelaskan berapa banyak listrik yang dapat dihasilkan per luas permukaan jumlah yang lebih tinggi lebih baik. Lebih efisien panel, lebih kecil bidang luasan yang diperlukan panel untuk memproduksi listrik. Rangkaian Panel Surya Seri dan Paralel Seperti Baterai, Sel Surya juga bisa dirangkai secara Seri atau pun Paralel. Pada umumnya, tiap-tiap Sel Surya itu menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V serta arus listrik sebesar 0,1A disaat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai dengan secara Seri akan meningkatkan Tegangan Voltage sedangkan untuk Sel Surya yang dirangkai dengan secara Paralel akan meningkatkan Arus Current. Itu dia jenis-jenis rangkaian panel surya beserta dengan beberapa pilihan pertimbangan yang harus diperhatikan untuk memilih jenis rangkaian panel surya tersebut. Baca juga Bisa Dicoba, Inilah Alasan Mengapa Panel Surya Sangat Cocok Di Gunakan Di Indonesia PT Java Surya Teknik Sanspower telah membangun ratusan Pompa Air Tenaga Surya PATS di seluruh wilayah Indonesia. Kami telah menjadi mitra terpercaya dengan terdaftar sebagai Approved Partner Distribution dari Lorentz Jerman. Percayakan pembangunan PATS di wilayah anda kepada perusahaan yang memiliki reputasi dalam membangun dan merancang solusi untuk proyek Pompa Air Tenaga Surya PATS di wilayah anda. PT Java Surya Teknik. Graha Pena Jawa Pos Jl. Ahmad Yani Lantai 1 ruang 102 Surabaya Jawa Timur Telp 031 3360 1211 – 031 3360 1233 Email hello Whatsapp 081392276191 – 081249911495 172 V x 3.0 A = 51.6 Watt (Peak) Solar Cell Sebagai Charger Aki. Pada saat intensitas sinar matahari tinggi menyinari panel tersebut panel surya berada pada tegangan maksimum (Vmp) sebesar 17,2 Volt dan arus maksimum 3,0 Ampere. Jika dihubungkan dengan battery (accumulator) 12 Volt akan mengalirkan arus sebanyak maksimum 3,0 Ampere per-jam

p> The purpose of this study was to determine the effect of solar panel circuits on current, voltage and power. This research is a true experiment. Dependent variables were current, voltage, and power. Independent variables were a series circuit of solar panels and a parallel circuit of solar panels. The sample numbers of studies were 12 for each group of independent variables. The data were analyzed using the t-test at the 5% signification level. The results showed that the electrical power produced by a series circuit of solar panels was, P = watt, Sd = The electrical power produced by a parallel circuit of solar panels was P = watts, Sd = The t-test showed that there was no difference in electrical power produced by the series circuit of solar panels and parallel circuit of solar panels, with to = α/2, v =2,074. The form of a circuit series or parallel has no significant effect on power but differs only in current and voltage. In series circuit, I1 = I2 = I and V1 +V2 = V. In parallel circuits V1 = V2 = V and I1 + I2 = I. This can be adjusted to our purpose of using solar panels circuit. If it requires a large current, the solar panels must assemble in a parallel circuit. But if it requires a large voltage, the solar panels must assemble in a series circuit. Keywords current, parallel, power, series, voltage

Solarcharge controller (SCC) adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya kedalam baterai (Aki) dan juga pengosongan muatan listrik dari baterai pada beban seperti inverter, lampu, TV dan lain-lain. Mencari Tahu Cara Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di RumahEnergi Sinar Matahari adalah salah satu Energi yang Gratis, Seiring Perkembangan Tehnologi, kini kita dapat memasang panel surya di atas rumah kita dengan mudah dengan biaya yang relatif sangat terjangkau, sehingga kita punya sumber listrik alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan di rumah kita, dahulu kala memang dibutuhkan banyak lempengan solar cell atau panel surya untuk menghasilkan listrik yang cukup di rumah anda serta lahan yang luas untuk memproduksi listrik dari tenaga surya. tetapi kini kondisinya berbeda. Berkat kemajuan teknologi, kini, setiap rumah pun bisa memperoleh listrik dari sinar matahari. Dengan hanya memasang panel surya berukuran kurang dari 10 meter persegi di atap rumah, kebutuhan listrik di rumah anda sudah akan tercukupi selama 24 jam. Ini adalah salah satu contoh sumber energi terbarukan yang akan menjadi sumber energi di masa depan, Jika anda tertarik untuk mencobanya sekarang maka anda bisa merakitnya sendiri di rumah dengan mudah dengan panduan di bawah ini, oleh sebab itu terlebih dahulu kami sarankan Ayo Pelajari Caranya Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di Rumah ! Contoh Produk Komponen Panel Surya Yang Ada Di Pasaran Bisa Kita Lihat dengan Cara Sebelum anda mencoba merakit dan memasang panel surya sendiri di rumah anda ada baiknya anda coba simak dahulu video tutorial tentang Cara pasang panel surya agar bisa menghemat listrik di rumah, dimana Grid Tie Inverter GTI ini adalah inverter dengan teknologi baru yang memungkinkan untuk mengkonversikan listrik DC yang dihasilkan oleh solar cell menjadi listrik AC 220V dan langsung menginjeksikan ke jaringan/instalasi PLN eksisting pelanggan listrik. Selamat Menyimak ! Berikut ini contoh dalam skala kecil berbagai macam alat - alat eletronik yang sudah teraplikasi dengan tehnologi tenaga surya, harga dan contohnya bisa anda lihat secara online, silahkan anda Secara umum panel surya ini dapat di pasang di atas atap rumah, di atas bangunan, di tanah berdiri sendiri menggunakan tiang. Tapi, di daerah pemukiman yang keterbatasan ruang menjadi kendala besar, atap rumah umumnya lebih disukai. Banyak hal yang harus dilakukan ketika menginstal panel surya agar menjadikannya efektif untuk menghasilkan listrik sepanjang tahun. Artikel ini akan merinci langkah-langkah yang benar untuk menginstal panel surya. Panel surya dapat pasang pada berbagai jenis atap. Lebih baik lagi bila diinstal ketika rumah sedang dibangun atau ketika atap sedang diperbaiki. Menginstal panel surya saat pemasangan atap bisa menghindari kebocoran atap yang mungkin bisa terjadi. Langkah pertama dalam menginstal sebuah panel surya adalah memasang rangka besi di atap rumah. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas atap harus dipasang rapat menggunakan baut stainless steel sehingga mereka tidak bergeser bahkan ketika angin kencang bertiup. Instalasi panel surya di atap genteng agak sulit dan kontak langsung panel surya ke genteng harus dihindari guna mencegah kerusakan pada genteng yang rapuh. Setelah diinstal, panel surya kemudian harus dihubungkan ke inverter. Inverter mengubah arus searah DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik AC karena sebagian besar perangkat rumah tangga umumnya berjalan di arus AC. Selanjutnya inverter harus dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yang tepat dan switch AC / DC harus dipasang dengan benar oleh ahli listrik sehingga inverter terhubung dengan baik ke sistem listrik di rumah. Jika terjadi kelebihan listrik, baterai harus dihubungkan ke inverter untuk menyimpan kelebihan listrik agar dapat digunakan ketika tidak ada sinar matahari, energi yang berlebih juga bisa dijual ke perusahaan listrik di beberapa negara.Cara Memasang Panel Surya Posisi Panel Surya Harus Menghadap Sinar Matahari Langsung Panel surya biasanya dipasang di atap sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup. Panel surya paling efektif ketika kontak langsung dengan sinar matahari sehingga mereka dapat menangkap sebagian besar sinar matahari yang mengarah ke mereka. Panel surya harus diposisikan sehingga mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang baik di sekitar tengah hari ketika energi matahari bisa ditangkap secara maksimum. Paparan sinar matahari dapat bervariasi tergantung musim dan posisi matahari terhadap bumi, panel surya harus dipasang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghadap ke posisi matahari secara maksimal di setiap musim. Perhatikan Setiap Penghalang Sinar Harus diperhatikan bahwa mungkin terdapat penghalang di antara panel surya dan sinar matahari. Penghalang kecil seperti cabang-cabang pohon sangat bisa menghambat kinerja panel surya, sehingga harus dipangkas pada saat pemasangan panel surya itu. Jalur matahari harus ditelusuri sepanjang hari sebelum memasang panel surya sehingga tidak ada objek yang menghalangi paparan sinar matahari ke panel surya sepanjang siang hari ketika matahari bersinar. Jika tidak mungkin untuk menghilangkan beberapa hambatan seperti dinding tetangga, maka panel surya dapat dimiringkan ke sudut-sudut yang tidak terhalang. Menggunakan Dudukan untuk Memasang Panel Surya Jika memiringkan panel surya pada sudut yang tepat tidak cukup untuk mengatasi penghalang, dudukan panel surya dapat digunakan untuk menginstal mereka dengan cara yang tepat. Dudukan dapat membantu untuk memasang panel surya di atap atau bahkan sebagai unit yang dibangun tersendiri. Dudukan panel surya membantu dalam mengubah arah paparan sinar matahari ke panel surya secara signifikan. Dudukan panel surya tersedia dalam berbagai jenis seperti dudukan di tiang, dudukan di atap, dudukan di tanah dll. Panel surya adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik. Dalam sinar matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip fotoelektrik. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif lapisan negatif tipe-n dan lapisan positif tipe-p. Terdapat setidaknya dua jenis panel surya yaitu polikristalin dan monokristalin. Panel surya monokristalin merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik per satuan luas yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim tropis. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik di tempat yang cahaya mataharinya kurang teduh, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Panel surya polikristalin merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena difabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristalin untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe monokristalin, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah. Keunggulan tipe polikristalin adalah panel surya masih dapat mengkonversi energi yang lebih tinggi pada cuaca yang berawan jika dibandingkan dengan tipe monokristalin. 2. Solar Charge ControllerSolar controller adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke aki dan juga pengosongan muatan listrik dari aki ke beban seperti lampu, inverter, TV, dll. Terdapat setidaknya dua jenis solar controller yaitu yang menggunakan teknologi PWM pulse width modulation dan MPPT maximum power point tracking. Solar controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke aki dengan arus yang besar ketika aki kosong, dan kemudian arus pengisian diturunkan secara bertahap ketika aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan aki akan terisi dalam kondisi yang benar-benar penuh tanpa menimbulkan stress’ pada aki. Ketika aki penuh solar controller ini akan menjaga aki tetap penuh dengan tegangan float tertentu. Untuk membuat rangkaian SHS bisa bekerja, maka tegangan output dari panel surya harus lebih besar daripada tegangan aki yang akan diisi muatan listrik. Apabila tegangan output panel surya sama atau bahkan malah kurang dari tegangan aki, maka proses pengisian muatan listrik ke aki tidak akan terjadi. Umumnya panel surya dapat mempunyai tegangan output sekitar 18 volt, masuk ke solar controller yang mempunyai tegangan output antara 14,2 – 14,5 volt untuk pengisian aki 12 volt. Dengan demikian akan terdapat kelebihan tegangan sekitar 18 – 14,5 = 3,5 volt. Pada solar controller dengan teknologi MPPT, kelebihan tegangan ini akan dikonversikan ke penambahan arus pengisian aki, sehingga teknologi ini mempunyai efisiensi yang lebih tinggi daripada Aki - Baterai Penyimpan Daya Listrik DC Aki adalah media penyimpan muatan listrik. Secara garis besar aki dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksi. Berdasarkan aplikasi maka aki dibedakan untuk engine starter otomotif dan deep cycle. Aki otomotif umumnya dibuat dengan pelat timbal yang tipis namun banyak sehingga luas permukaannya lebih besar Gambar 2. Dengan demikian aki ini bisa menyuplai arus listrik yang besar pada saat awal untuk menghidupkan mesin. Aki deep cycle biasanya digunakan untuk sistem fotovoltaik solar cell dan back up power, dimana aki mampu mengalami discharge hingga muatan listriknya tinggal sedikit. Jenis aki starter atau otomotif sebaiknya tidak mengalami discharge hingga melampaui 50% kapasitas muatan lsitriknya untuk menjaga keawetan aki. Apabila muatan aki basah sampai di bawah 50% dan dibiarkan dalam waktu lama berhari-hari tidak di-charge kembali, maka kapasitas muat aki tersebut akan semakin berkurang sehingga menjadi tidak awet. Berkurangnya kapasitas muat aki tersebut karena proses pembentukan kristal sulfat yang menempel pada pelat ketika muatan aki tidak penuh di bawah 50%. Keawetan aki berkaitan dengan banyaknya discharging pada kedua jenis aki konstruksi aki dibedakan menjadi tipe basah konvensional, flooded lead acid, sealed lead acid SLA, valve regulated lead acid VRLA, gel, dan AGM absorbed glass mat; dimana semuanya merupakan aki yang berbasis asam timbal lead acid. Tabel 2 menunjukkan voltase yang diperlukan untuk proses absorption charging dengan arus maksimum dan float charging untuk mencegah self discharge pada jenis-jenis aki tersebut. - Voltase charging untuk berbagai jenis aki . 4. InverterInverter adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah arus DC dari aki menjadi arus AC dengan tegangan umumnya 220 volt. Alat ini diperlukan untuk SHS karena menyangkut instalasi kabel yang banyak dan panjang. Apabila beban bukan untuk instalasi rumah, misalnya hanya untuk menghidupkan satu lampu atau alat dengan voltase 12 VDC dan tidak menggunakan kabel yang panjang seperti PJU Penerangan Jalan Umum, inverter tidak diperlukan. Apabila jumlah beban banyak dan kabel panjang dan tetap menggunakan arus DC 12 volt tanpa inverter, maka akan banyak sekali listrik yang hilang di kabel losses. Selain itu jika menggunakan inverter yang mengubah menjadi arus AC 220 volt, ini akan sesuai dengan listrik PLN sehingga bisa dibuat listrik hibrid gabungan listrik PLN dan SHS dengan instalasi kabel dan lampu yang sama. Terdapat tiga jenis inverter dilihat dari gelombang output-nya yaitu pure sine wave, square wave, dan modified sine pure sine wave mempunyai bentuk gelombang sinus murni seperti listrik dari PLN. Bentuk gelombang ini merupakan yang paling ideal untuk peralatan elektronik pada square wave mempunyai bentuk gelombang kotak sebagai hasil dari proses swicthing sederhana. Bentuk gelombang ini tidak ideal dan dalam banyak kasus dapat merusak peralatan elektronik rumah modified sine wave mempunyai gelombang yang dimodifikasi mendekati bentuk sinus. Bentuk gelombang ini dapat merusak peralatan yang bersifat square wave sebaiknya dihindari supaya tidak merusak peralatan elektronik, sedangkan inverter modified sine wave sebaiknya tidak digunakan untuk peralatan yang mengubah listrik menjadi gerakan seperti pompa, kipas angin, printer, dll. Inverter modified sine wave merupakan inverter yang banyak dijual di pasaran, sedangkan inverter pure sine wave jarang ada di pasaran karena harganya yang mahal, sekitar 10 kali lipat harga inverter modified sine Merangkai Solar Home System Rangkaian SHS sebenarnya sangatlah sederhana seperti pada Gambar 1 di atas. Panel surya yang saya gunakan sebanyak 6 yang terdiri dari 2 panel 50 watt peak Wp dan 4 panel 100 Wp, masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Untuk menghindari losses listrik yang besar, SHS yang saya pasang menggunakan sistem solar controller 24 volt, bukan 12 volt. Supaya tegangannya mencukupi untuk pengisian aki, maka panel surya harus diseri. Dua kali dua 2 x 2 panel 100 Wp diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 2 x 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 Wp juga diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 3A. Dua rangkaian tersebut kemudian diparalel sehingga diperoleh panel surya total 36 volt dan arus maksimum 14,6 A Untuk panel surya saya pilih yang tipe monokristalin karena komplek perumahan yang berada di sekitar sawah dimana tidak ada halangan sinar matahari yang cukup berarti sepanjang pagi hingga sore kecuali awan/mendung. Sehingga tipe monokristalin ini akan memberikan efisiensi konversi energi yang lebih baik. ini adalah foto panel surya yang di pasang di atas Atap rumah. Panel surya 4×100 Wp, di atas atap yang menghadap ke timur Output dari panel surya dialirkan ke solar controller yang kemudian diatur untuk pengisian aki dan juga beban ke inverter Gambar 7. Hal yang harus diperhatikan adalah besarnya kabel koneksi. Berhubung arus yang akan mengalir ke solar controller dan kemudian ke aki dan inverter cukup besar, maka kabel harus menyesuaikan. Acuan singkatnya untuk arus sebesar 10 A maka kabel yang dipasang setidaknya mempunyai ukuran luas penampang minimal 2,5 mm2, jika kurang dari itu maka kabel bisa panas dan terbakar. Solar charge controller yang digunakan seperti pada gambar di bawah, dengan kapasitas 30 A ini adalah jenis controller yang cukup bagus karena beberapa alasan. Pertama, controller ini menggunakan teknologi MPPT sehingga efisiensi dalam pengisian aki lebih tinggi. Sesuai spesifikasi panel surya yang saya rangkai, arus pengisian adalah 14,6 A, namun dengan solar controller ini kelebihan tegangan panel surya dikonversi ke arus pengisian sehingga totalnya menjadi maksimal kurang lebih 18 A. Kedua, parameter bisa diubah-ubah sesuai dengan tipe aki. Sebagai contoh tegangan pengisian charging float’ bisa diubah-ubah. Tegangan charging float untuk aki basah umumnya 13,5 volt untuk aki 12 volt atau 27 volt untuk aki 24 volt. Jenis aki lain mempunyai tegangan charging float yang berbeda. Parameter lain yang bisa diubah adalah tegangan aki minimum ketika aliran listrik ke beban harus diputus. Ketika terjadi proses discharging karena digunakan oleh beban, maka tegangan aki akan terus berkurang. Ketika tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan tadi, maka solar charge controller otomatis akan memutuskan aliran ke beban supaya aki tidak terjadi over-discharging. Fitur ini sangat penting ketika kita tidak menggunakan jenis aki deep cycle. Dari beberapa fitur yang disebut di atas, sudah jelas controller ini sangat fleksibel. Ketiga, controller ini sangat informatif dengan parameter-parameter semua ditampilkan dalam layar LCD seperti arus dan tegangan charging, serta arus dan tegangan discharging. Keempat, seperti jenis controller pada umumnya, disertai fitur program otomasi untuk pengaturan kapan aliran beban disambung dan diputus, apakah dengan timer atau dengan indikator sinar matahari ON ketika gelap di sore hari, dan OFF ketika terang di pagi hari. Solar Charge Controller MPPT 12/24 volt Auto, 30 A. Jenis aki yang digunakan adalah aki basah sebanyak 2×100 Ah dan 2x60Ah yang dikombinasi seri dan paralel seperti skema Gambar 7 di atas. Dari konfigurasi tersebut diperoleh aki 24 volt dengan kapasitas muatan 160 Ah. Di sini saya sengaja memilih jenis aki basah karena lebih murah dari jenis aki lain Gambar 9. Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan di atas, penggunaan aki basah saya pikir tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja kita memang harus rajin memeriksa level air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali. Selain itu penempatan aki basah dalam ruang tertutup atau di dalam rumah juga cukup beresiko, karena selama proses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbau menyengat dan tidak bagus bagi manusia. Untuk mengantisipasinya, saya pasang selang ventilasi dari lemari kecil tersebut melewati dalam tembok bersama kabel-kabel dan kemudian dihisap dengan kipas hisap yang biasanya untuk laptop di atas plafon rumah. Inverter yang digunakan adalah jenis pure sine wave Gambar 10. Sebelumnya saya menggunakan jenis modified sine wave dari berbagai merk dan spesifikasi yang ternyata memang bermasalah atau tidak cocok untuk beberapa alat elektronik di rumah seperti lampu jenis LED merk tertentu, sensor gerak dengan saklar relay, sensor cahaya dengan saklar relay, dll. Sehingga saya beralih ke inverter pure sine wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah. Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua peralatan elektronik. Load atau beban disetel tersambung aliran listrik hanya ketika gelap malam hari, dan ketika siang aliran listrik ke beban inverter akan diputus oleh solar controller. Beban yang terpasang adalah semua lampu di rumah, televisi, beberapa stop contact tertentu yang salah satunya untuk laptop. Listrik di rumah dibuat sistem hibrid, yaitu menggunakan sumber listrik dari PLN dan PLTS. Saklar yang mengarah ke atas artinya menggunakan listrik PLN terus menerus selama 24 jam. Saklar mengarah ke bawah artinya menggunakan listrik PLN dan SHS yang berganti secara otomatis ketika petang dan pagi hari sistem hibrid. Untuk yang terakhir ini, sistem otomasi cukup sederhana yaitu hanya menggunakan saklar elektrik relay. Ketika solar controller memutus aliran ke beban, maka relay secara pasif akan menghubungkan aliran ke listrik PLN. Ketika gelap petang aliran ke beban tersambung sehingga menggerakkan relay yang kemudian mengganti sambungan listrik ke SHS. Rata-rata beban SHS dari petang hari hingga malam jam 9 sekitar 200 Watt, sedangkan setelah jam 9 malam hingga pagi hari beban SHS rata-rata sekitar 100 Watt. Beban ini relatif kecil karena semua lampu sudah berupa lampu LED. Selain itu TV juga sudah menggunakan TV LED. Jika dihitung muatan listrik yang terpakai setiap malam rata-rata 60 Ah dari aki 24 volt. Karena muatan aki total adalah 160 Ah 24 volt maka masih tersisa setiap pagi hari rata-rata 100 Ah, dimana ini masih jauh di atas 50% kapasitas muat aki, sehingga masih relatif aman supaya aki basah ini tetap awet. Untuk charging dari panel surya, dengan mengasumsikan penyinaran matahari maksimum terjadi selama 5 jam sehari dengan arus 14,6 A maka akan tersimpan muatan sebesar 14,6 A x 5 jam = 73 Ah. Di luar 5 jam penyinaran maksimum tersebut, panel surya masih tetap melakukan charging namun dengan arus yang lebih kecil. Sehingga penggunaan 60 Ah setiap malam umumnya akan terkompensasi dengan pengisian aki pada siang hari. Hitungan di atas hanyalah perkiraan kasar karena tidak memasukkan faktor efisiensi alat-alat. Dalam kondisi musim penghujan proses charging bisa jadi akan kurang dari 50 Ah setiap harinya, sehingga aki semakin lama akan semakin terkuras habis setelah berhari-hari kondisi hujan mendung. Untuk mengantisipasi supaya aki tetap terjaga dalam kondisi full setiap menjelang petang hari, dipasang juga charger aki biasa yang bersumber dari listrik PLN Charger konvensional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang petang jam 4 sore untuk mengecek kapasitas aki apakah sudah full muatannya atau belum. Penyetelan otomatisnya menggunakan timer. Apabila kondisi aki belum full, maka charger konvensional akan melakukan pengisian aki. Apabila aki sudah full, maka charger konvensional tidak akan melakukan pengisian aki. Yang harus diperhatikan di sini adalah ketika charger konvensional hidup maka secara otomatis koneksi aki dan panel surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar elektrik relay. Tentang biaya, perangkat-perangkat yang saya sebut di atas dibeli pada kuartal ke-3 tahun 2013 dengan harga pada saat itu. Harga panel surya sebenarnya sangat bervariasi di pasaran, tergantung merk. Panel surya yang saya beli merk-nya Sunrise buatan China dengan garansi 25 dua puluh lima tahun. Harga panel yang 100 Wp adalah Rp 1,8 juta, sedangkan panel yang 50 Wp Rp 1 juta. Harga aki basah 2×100 Ah dan 2×60 Ah total adalah Rp 2,7 juta. Solar charge controller MPPT 30 A harganya Rp 0,6 juta. Inverter pure sine wave 500 W 1200 W surge harganya Rp 1,4 juta. Sehingga biaya keempat perangkat utama SHS adalah sekitar Rp 14 juta. Perangkat pendukung lain seperti kabel instalasi, saklar elektrik relay, lampu-lampu LED, dll juga harus disiapkan. Karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, maka tenaga matahari adalah sumber energi alternatif yang sangat melimpah. Perhatikan Skema rangkaian Solah Home SystemApa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel ? Mengurangi biaya listrik jangka panjang inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup! Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara horeee...emisi karbon saya turun! Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan - Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! huhuuuyy..coolll..!!! Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi. Bagaimana Menghitung Biaya Pemasangan Panel Surya di Rumah ?Kalau mau coba pasang panel surya di rumah kita bisa memulai dengan beberapa perhitungan terlebih dulu. Hitunglah kira – kira Berapa kebutuhan jumlah seluruh beban listrik di rumah yang akan menggunakan listrik yang akan di ambil dari solar panel anda, kalau di lihat dari tagihan listrik bulanan anda, maka bisa terlihat tingkat konsumsi listriknya dalam hitungan kWh kilowatt per jam setiap bulannya, dari hitungan inilah kalian bisa mengidentifikasikan berapa kWh Listik yang dibutuhkan setiap harinya kalian butuhkan Pertanyaan selanjutnya adalah Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = watt. Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply. Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul s/d 12 jam. Mari sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total watt Jumlah total watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC searah menjadi AC bolak - balik karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC, dan controller sebagai pengatur arus yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah x x 20% = watt. Dari watt tersebut, jika dibagi 12 V tegangan umum yang dimiliki baterai maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai 65 x 12 x 4 = watt. Dengan mendapatkan watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp watt peak, maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 jam = 500 watt. Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah watt / 500 watt = 7 panel baiknya kita lebihkan.sehingga kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul s/d yakni 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 Kalau mengenai harganya, saat ini sistem tersebut di atas sudah berikut seluruh perangkatnya adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp sehingga totalnya = 7 x 100 wp apakah ada yang lebih murah ? tentu saja ada, mau tahu hitungannya ? yuk kita coba hitung dengan biaya yang lebih murah ! -> SELANJUTNYA . 253 259 34 433 405 485 85 485

rangkaian panel surya ke aki